Jumat, 12 November 2010

Wacana Relokasi atau Transmigrasi Korban Bencana

Belum lama ini ada kabar bahwa para korban bencana, baik Wasior, Mentawai, ataupun Merapi akan di relokasi atau bahkan ditransmigrasikan. Menurut bahasa, relokasi berarti ..., transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang padat penduduknya ke tempat yang jarang penduduknya.


Petang tadi, salah satu TV swasta menayangkan dan memfasilitasi  perbincangan antara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pak Tifatul Sembiring, Pak Felix, dan seorang antropolog yang bernama Pak Yando. Tifatul dan Felix mewakili pemerintah dengan mengungkapkan bahwa para korban bencana akan direlokasi ke tempat yang lebih aman, atau ditransmigrasikan ke luar daerah dengan mengurangi kuota transmigrasi yang telah dijadwalkan pemerintah tiap tahunnya. Sementara pak Yando mengemukakan pendapatnya bahwa hal itu seharusnya adalah pilihan terakhir, karena ternyata pemerintah belum memikirkan matang-matang tentang semua resiko dan apa yang dibutuhkan nantinya. Jadi dimungkinkan akan muncul bencana baru.


Dalam sesi perbincangan tersebut, para pemirsa juga ada yang memberi komentar setuju dan tidak setuju. Malah ada yang berkomentar kurang lebihnya begini "Para korban bencana yang ada di Wasior, Mentawai, dan Merapi lebih amannya pindah ke rumah Marzuki Ali saja". Tahu mengapa ada yang berkomentar seperti itu? Ternyata belum lama ini Marzuki Ali terkait tsunami Mentawai menyampaikan bahwa kalau tidak ingin kena tsunami ya jangan tinggal dekat pantai. Sontak pernyataan itu membuat geram para korban.


Kembali ke topik awal, saya kutip dari AntaraNews, yaitu Ketua PMi HM Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa relokasi penduduk korban Merapi masih sulit dlakukan. Langkah yang mungkin bisa dilakukan yaitu hanya menambah jarak tempat tinggal mereka agar lebih jauh dari puncak Merapi.


Sementara yang saya kutip dari detiknews tertanggal 8/11/2010, dituliskan bahwa pemerintah belum berencana merelokasi tempat tinggal para korban bencana, sebab hal itu bukanlah hal yang mudah. "Karena kalau memindahkan itu tidak mudah, "ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Hatta menyebutkan terdapat aspek kultur, sosial ekonomi, dan juga perilaku masyarakat yang tidak bisa dipindahkan begitu saja. 
Hal ini juga disebutkan oleh Pak Yando pada saat perbincangan berlangsung.


Jadi tampaknya masih perlu waktu yang panjang untuk dapat memutuskan hal itu. Terima kasih, dengan segala keterbatasannya saya mohon maaf sebesar-besarnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar